Selamat Datang Di Liane's Lines. Selamat Menikmati dan Semoga Bermanfaat ^_^

Selasa, 14 Februari 2017

Aurora Of The Tea



Aurora.
Ada yang tahu apa itu aurora?
 Ya aurora adalah fenomena langit yang begitu indah. Aurora dapat terjadi karena adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin surya). Jadi aurora dapat terbentuk diplanet lain? Tentu saja, tapi dengan ketentuan dan syarat yang berlaku, :D. Di bumi, aurora terjadi didaerah sekitar kutub, baik kutub utara (Aurora Borealis) maupun kutub selatan (Aurora Australis). Itulah mengapa kita sangat sulit menyaksikan fenomena cantik tersebut secara langsung dinegeri tercinta kita ini, karena kita hidup didaerah ekuator yang jauh dari medan magnet bumi (kutub).
Akan tetapi, apakah saya akan membahas tentang aurora borealis dan australis? Jawabannya adalah Tidak.
Karena apa?  Ya karena di internet sudah buanyaaaaaaaakkkk sekali yang membahas tentang aurora, lagian kalau diteruskan akan melenceng dari topik.
Memang topiknya apa? Aurora.
Terus tadi yang dibahas apa? Aurora juga.
 Apanya yang melenceng coba??? Jelas melenceng, karena disini saya tidak akan membicarakan aurora yang ada di langit tapi di gelas.
Hah? Gelas? Iya gelas, gelas yang berisi air teh.
Waktu itu saya mau ambil minum didapur, nah dimeja ada gelas berisi air teh. Awalnya saya tidak memperhatikan gelas tersebut. Tapi tiba-tiba, ada warna yang membuat mata saya ingin menatap kearah gelas tersebut. Dalam pikiran saya muncul berbagai pertanyaan. Ini apa ya? Kok warnanya kek gini sih? Setelah saya gerakkan gelas itu, warna yang sebelumnya berubah menjadi warna lain. Setelah saya perhatikan lagi, oooohhh ternyata. Ada cahaya yang nyelip dari jendela. Mungkin penjelasannya sama dengan proses terbentuknya pelangi. Kenapa tidak dinamakan Rainbow of the Tea? Pengen aja, hehehe. Becanda.. tentu saja alasannya karena menurut saya biasan cahaya yang terjadi lebih mirip dengan aurora daripada pelangi. Dari situlah saya beri nama fenomena tersebut dengan Aurora Of The Tea. Yuk lihat videonya..



Jumat, 10 Februari 2017

Buah Letup-Letup a.k.a Pokok Ulat Bulu







Buah letup-letup. 
Buah dengan batang merambat ini cukup jarang dikenal orang. Bahkan temen sekelas saya yang tau buah ini dapat dihitung dengan jari. Memang eksistensi buah ini tak begitu tinggi. Saya pun taunya buah ini karena dulu ibu saya sering bawa buah ini sebagai oleh-oleh dari merumput di gunung. Dari situlah saya kenal buah dengan kulit berbulu ini tapi dengan nama 'Kuncung Mas'. Nah karena langkanya ini buah, saya pesen ke kakak untuk bawain tumbuhan ini agar bisa ditanam dirumah. Setelah dapet saya tanam tuh. Berminggu-minggu saya menunggu, tapi tak kunjung berbunga. Hingga suatu pagi Saya melihat disamping daunnya muncul bunga. Saat itulah saya potret tu bunga dengan kamera hp saya.

Bunganya Cantik yaa..
Lalu setelah itu bunga lainnya pun bermunculan. Hingga setelah bunganya kembali kuncup, Saya dengan sabar menunggu si letup-letup agar matang. Setelah menanti antara 25-30 hari barulah si letup-letup ini siap panen
Sekalinya panen sih banyak. tapi setelah itu, tangkai yang kaya akan buah itu tadi akan kering digantikan dengan tangkai yang baru. Begitu seterusnya....









Jumat, 03 Februari 2017

Ketika Letup-Letup Bernama Kuncung Mas



Buah letup-letup..
Buah ini memang kurang populer. Tak banyak orang yang tau akan buah ini. Memang kata “letup-letup” agak aneh menurut ane untuk ukuran nama buah. Ane taunya kalau nama buah tersebut adalah “letup-letup” juga belum lama ini. Itu terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu, ketika ane ingin memberitahu teman ane mengenai buah itu. Sebelumnya, setau ane, nama buah itu “ kuncung mas”. Begini ceritanyee..
Pada suatu hari, ada seekor kelinci, sama lebah, lebahnya galak, kelincinya digigit
Terus-terus jadilah letup-letup.. Eh, bukan gitu ding, maklumlah, bloger amatir, masih gaje-gaje gimana gituu...
Oke-oke, beneran nih..
Waktu itu tuh ane tanya temen ane “eh lu pernah makan buah kuncung mas kagak?”
“hah??! Kuncung mas?? Apaan tuh?”
“itu nama buah, pernah denger nggak namanya?”
“Nggak..”^0^
“Itu lhooo, buah yang dalemnya kek biji selasih, dibungkus kulit, dibungkus lagi ama bulu-bulu halus”
“rasanya?”
“manis-manis asem gituu (kek penulisnya,^0^) .”
“warna kulitnya apa?”
“kalo belum masak ya ijo, tapi kalo udah masak warna kulitnya kuning.”
Hingga hampir 15 menit, dihabiskan dengan wawancara dan selingan perdebatan mengenai si “kuncung mas”. Karena lelah mengenai pernyataan yang tak kunjung menemui titik temu, akhirnya................. TING! Munculah bohlam warna merah menyala (kuning udah mainstream ^0^)
diatas kepala teman ane, karena penasaran ane pegang tuh bohlam, lalu PYAARRR, berhamburanlah ide si teman ane ini...tapi nggak ding, idenya cuma satu kok, apanya yang berhamburan coba #gajekumat
“kenapa nggak kita cari di internet aja, daripada nih komputer gak dipakek, kan sayang jaringan internetnya jadi mubadzir.. “
“great!! Napa lu baru kepikiran siihh...?!”
Akhirnya(lagi) ane nyalain tuh komputer, lalu membuka browser, mengetik “buah kuncung mas” di kolom search, lalu cari..
Karena terlau penasaran, langsung saja ane klik gambar.. tau nggak apa yang muncul disana???
Buah letup-letup? Bukan.
Buah-buahan? Bukan..
Pohon buah? Bukan juga..
Daun buah? Bukan..
Buah simalakama? -_-
Yang muncul disana adalaaaaaaaaaaahhhhhh... #suaradrumterompetperkusidll
KERIS.. lengkap dengan pohon mistis, kemenyan ama mbah dukunnya juga ada.. untung  aja nggak ada setannya, kan seleeemmmm... >_<
Muncul pertanyaan lagi nih di otak pas-pasan ane, ‘apa hubungannya buah kuncung mas ama keris???, apa mungkin keris ini miliknya mas kuncung??’
Cukup lama ane berkutat ama pemikiran ngawur  ane, hingga teman ane nonyor jidat berharga ane..
“lahhh? Kok munculnya kek gini, emang tu buah keris  yee?”
“enggak laahh!, ngawur lu, udah ah cari lagi aja..”
Karena rasa penasaran yang membuncah, berlanjutlah pencarian kami..
Hingga akhir yang sebenarnya pun tiba..
Berawal dari kata kunci “buah berbulu” karena udah mentok ama si kuncung..
Keluarlah hasilnya, dari buah rambutan, ulat bulu hingga ketemulah si kuncung, dalam hati ane bermonolog ria
‘kuncung.. kuncung.. kamu ini kemana aja too, dicari kok ndak ketemu-ketemu, pinter banget sembunyinya yaa..’
“naahhh, ini nih, buah yang ane maksud tadi..” ane menjawab dengan hati riang gembira
“oooh itu, gua tau tu buah, tapi lupa namanyee, hehehe,  coba buka aja websitenya”
Ane klik tuh gambarnya, munculah nama “ buah letup-letup “ , karena ingin memastikan dan meyakinkan, ane buka tuh website sesuai saran temen ane.. dan, terjabarlah si ‘letup-letup’ ini.
Begitulah cerita gaje ane tentang penemuan nama buah kuncung mas a.k.a letup-letup.
Ini ane kasih gambar si letup-letup ini, asli taneman sendiri, dari bunga, daun ampe buahnye. Mungkin setelah ini, ane bakal posting (masih) tentang si letup-letup ini, tapi dalam bahasa yang lebih formal, ditunggu yaaaaa.... ;)





Kamis, 05 Januari 2017

Mbah Umar Tumbu 'Mangkat'

Innalillahi WainnaIlaihi Raji'un...
Telah berpulang ke Rahmatullah KH Umar Sahid pada Rabu, 4 Januari 2017 pukul 22.55 WIB di RSUD Pacitan. Beliau tutup usia pada 114 tahun. Sebelum 'mangkat', sebenarnya beliau telah sakit dan dirawat di RSUD Pacitan selama beberapa hari. Seperti yang telah saya katakan di postingan sebelumnya, beliaulah sosok dibalik berdirinya SMKN 1 Donorojo, Pesantren Nurrohman dan Masjid Nurrohman.  Jenazahnyapun dishalatkan dimasjid Nurrohman oleh para santri, siswa-siswi dan para pelayat yang memenuhi jalanan.
Tak hanya para masyarakat yang melayat, bahkan orang-orang penting pun tak ketinggalan untuk mengantarkan Mbah Umar Tumbu ke peristirahatan terakhirnya. Bahkan tempat disekitarnya dijaga ketat oleh polisi dan pasukan dari koramil Donorojo. Namun semua itu sebanding dengan apa yang dilakukannya selama ini. Semoga beliau khusnul khatimah dan mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Amiiin.